Indonesia meluncurkan lembaga standar informasi medis tingkat internasional, lembaga ini bernama Cochrane. Cochrane merupakan lembaga yang menghasilkan bukti ilmiah terpercaya yang dapat dijadikan standar dalam pelayanan kesehatan. Informasi ini sudah digunakan dan dipercaya oleh banyak ahli, pemerintah, dan pembuat kebijakan besar. Cochrane global memiliki 38.000 anggota yang tersebar di 130 negara.
Hasil penelitian sejenis, dikumpulkan dan diulang serta kembali dianalisis sehingga muncul satu kesimpulan baru. Oleh karena itu dipakai Indonesia sebagai standar informasi medis internasional.
Beberapa kajian yang di bahas di awal pengenalan lembaga standar informasi medis internasional ini adalah :
- Kajian Soal Preeklampsia
Cochrane Indonesia baru diluncurkan sehingga proses temuan baru soal medis masih berjalan. Namun, ada sejumlah hasil penelitian yang valid dan akan dimasukkan ke dalam Cochrane Indonesia. Masukan yang diberikan untuk Cochrane adalah tentang masalah kesehatan yang berbasis bukti ilmiah terkini, misalnya berupa panduan klinis nasional untuk penanganan kehamilan dengan penyakit jantung dan preeklampsia. Hal ini karena kematian ibu paling banyak akibat preeklampsia dan pencegahannya bisa dengan memberikan kalsium.Ternyata, selama ini jumlah kalsium yang diberikan puskesmas kurang efektif karena hanya 500 miligram. Berdasarkan penelitian jumlah kalsium yang efektif 1.500 sampai 2.000 miligram. Dosis sebanyak itu mampu menurunkan kasus preeklampsia sampai 70 persen.
- Sinergi UGM dan UI
Saat ini, Cochrane Indonesia baru melibatkan dua perguruan tinggi negeri yakni UI dan UGM. Namun rencana pengembangannya akan mengajak 83 universitas di Indonesia supaya bisa bekerja sama dengan Cochrane Indonesia. Akademisi dari UI membuat panduan praktik klinik (PPK) di level rumah sakit. Pasalnya, BPJS tidak mau membayar biaya pengobatan kalau tidak ada PPK. Cochrane juga bisa menjadi jaminan informasi yang benar dan melawan hoax seputar kesehatan yang banyak beredar di media sosial.
Pengembangan Cochrane memang lebih baik bersinergi antara kementrian kesehatan dengan kementrian pendidikan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi pemutusan informasi antara para kademisi, baik yang sudah bekerja maupun yang masih menempuh pendidikan. Manfaat tambahan yang bisa dicapai adalah para mahasiswa dapat meningkatkan kualitas baik secara teori maupun praktik dengan terus mengikuti perkembangan terkini Cochrane.
- Bukan untuk Kepentingan Industri Farmasi
Cochrane bebas dari kepentingan farmasi karena hanya melibatkan para pakar, peneliti, dan akademisi. Penelitian yang dilakukan murni untuk pemecahan masalah dan pengembangan ilmu pengetahuan. Cochrane Indonesia bisa diluncurkan dan berharap lebih banyak upaya yang bisa dilakukan untuk memastikan kesehatan berbasis bukti ada di setiap aspek penelitian, pelayanan, dan kebijakan kesehatan di Indonesia.Informasi medis dari Cochrane bisa diakses lewat cochrane.org dan Indonesia.cocrhane.org.